NASA Umumkan 2 Misi ke Venus pada 2030, Mengapa Itu Menarik

NASA Umumkan 2 Misi ke Venus pada 2030, Mengapa Itu Menarik

Ilustrasi: Canva.com/185kph

Sainskita.com - NASA mengumumkan dua misi ke planet Venus. Misi tersebut akan diluncurkan pada 2028 dan 2030. Tak ayal, berita tersebut menggembirakan ilmuwan luar angkasa. Sekedar informasi, NASA tidak mengirim misi ke planet tersebut sejak 1990.

Dilansir dari EarthSky, Selasa (22/6/2021), Venus memiliki atmosfer yang mengandung asam sulfat serta suhu permukaan yang cukup panas untuk melelehkan timah.

Meski demikian, kondisi Venus tidak selalu seperti itu. Ilmuwan memprediksi Venus mulai sangat mirip dengan Bumi. Mengapa bisa begitu.

Di Bumi, sebagian besar karbon terperangkap di bebatuan. Sedangkan di Venus, karbon telah lolos ke atmosfer, menjadikannya sekitar 96% karbon dioksida.

Hal tersebut telah menyebabkan efek rumah kaca yang tak terkendali, mendorong suhu permukaan hingga 750 kelvin (470 derajat C atau 900 derajat F).

Sejarah planet ini menjadikannya tempat yang sangat baik untuk mempelajari efek rumah kaca dan mempelajari cara mengelolanya di Bumi.

"Kita dapat menggunakan model yang memplot ekstrem atmosfer Venus, dan membandingkan hasilnya dengan apa yang kita lihat di rumah," tulis EarthSky.

Tapi, kondisi permukaan yang ekstrim adalah salah satu alasan misi eksplorasi planet menghindari Venus.

Suhu tinggi berarti tekanan yang sangat tinggi sebesar 90 bar (setara dengan kira - kira satu kilometer atau 0,6 mil di bawah air) yang cukup untuk secara instan menghancurkan sebagian besar pendarat planet.

Maka, mungkin tidak mengejutkan bahwa misi ke Venus tidak selalu berjalan sesuai rencana.

Misi ke Venus pertama yang akan dilakukan NASA pada 2028 disebut dengan Davinci+ (kependekan dari Deep Atmosphere of Venus Investigations of Noble Gases, Chemistry and Imaging) yang terutama untuk menyelidiki atmosfer Venus.

Sedangkan misi kedua disebut Veritas, kependekan dari Venus Emissivity, Radio science, InSAR, Topography and Spectroscopy. Misi kedua ini untuk memetakan permukaan Venus.

Dua misi ke Venus tersebut menambah bukti pada teori bahwa permukaan planet tersebut benar-benar meleleh dan terbentuk kembali 500 juta tahun yang lalu.

Ini muncul untuk menjelaskan kurangnya dampak meteorit di permukaan, tetapi sejauh ini tidak ada bukti yang ditemukan dari lapisan lava vulkanik yang akan dihasilkan dari pelapisan ulang tersebut.

Baca Juga: Perubahan Iklim Telah Mengubah Kemiringan Bumi pada Porosnya, Ini Dampaknya bagi Kehidupan

"Sangat menarik bahwa NASA telah mengubah pandangan misi planetnya ke arah Venus. Untuk setiap astronot pemula, saya khawatir kemungkinan mengirim manusia ke sana dalam waktu dekat tidak ada. Tapi, informasi yang dapat diperoleh dari saudara perempuan Bumi yang sebagian besar terlupakan akan sangat berharga untuk memahami dunia kita," tulis EarthSky lagi. [skt]

Baca Juga

Ilustrasi Komet: Canva.com/Alan Kelly
4 Fenomena Langit Pekan Pertama Oktober, Ada Hujan Meteor Draconid
Akibat Perubahan Iklim, Bumi pun Kehilangan Kilaunya
Akibat Perubahan Iklim, Bumi pun Kehilangan Kilaunya
Ini Dia Nicolinha, Umur 8 Tahun, Astronom Termuda di Dunia Asal Brasil
Ini Dia Nicolinha, Umur 8 Tahun, Astronom Termuda di Dunia Asal Brasil
Kejadian Langka, Pria Ini Ejakulasi dari Anusnya Selama 2 Tahun
Kejadian Langka, Pria Ini Ejakulasi dari Anusnya Selama 2 Tahun
Dampak Pandemi, Perempuan Kepala Keluarga Makin Terjepit
Dampak Pandemi, Perempuan Kepala Keluarga Makin Terjepit
Mencuci Tangan
Menurut Fisika, Ini Alasan Kita Harus Mencuci Tangan Selama 20 Detik